MEMASANG KABEL JARINGAN

 

1.      1.      Merencanakan pengkabelan horizontal

1.1  Prosedur instalasi jaringan yang aman baik dari segi elektris maupun konstruksi disiapkan.

Prosedur Instalasi Jaringan Komputer Sederhana
komputer sederhana pada umumnya hanya untuk berbagi koneksi Internet dengan beberapa komputer di lingkungan rumah anda baik jaringan kabel ataupun jaringan wireless. Saat anda berlangganan broadband Internet misalkan dari Speedy, maka fihak Telkom akan memberikan anda sebuah modem-router sederhana yang mempunyai minimum port-2 brikut ini:
1 port RJ11 yang dipakai untuk koneksi ke kabel telpon, dimana port ini sebagai penghubung modem-router anda ke Internet.1 port USB yang bisa dipakai untuk menghubungkan modem-router anda langsung ke komputer menggunakan port USB dari komputer anda.1 port RJ45 sebagai port LAN 10/100 Mbps, anda bisa memanfaatkan port LAN ini untuk di koneksikan ke Switch sederhana 8 atau 12 port. Atau jika komputer anda mempunyai port NIC adapter, daripada menggunakan port USB - lebih baik menggunakan port LAN ini untuk koneksi ke NIC adapter komputer. Atau jika anda menggunakan wireless router atau Access Point, maka anda bisa memakai port ini sebagai input ke Access Point atau wireless router anda.

Konfigurasi Dengan Switch
Pada umumnya modem yang diberikan oleh fihak Telkom sudah merupakan modem yang termasuk didalamnya fungsi router dan juga mempunyai fungsi sebagai DHCP server juga untuk memberikan IP address pool kepada komputer yang terhubung kepada jaringan. Secara default fungsi DHCP ini adalah aktif jadi anda tidak perlu mengubahnya jika anda tidak faham betul dengan konfigurasi DHCP server.
Gambar berikut adalah modem-router paling sederhana yang biasanya diberikan fihak Telkom saat anda memulai berlangganan Speedy.
Telkom akan memberikan splitter-pembagi line menjadi dua line, satu line kabel untuk menghubungkan router-modem dan satunya lagi kearah telpon. Kedua piranti modem dan telpon ini bisa bekerja bersamaan tidak saling mengganggu satu sama lain karena menggunakan frequency yang jauh berbeda.
Dengan menggunakan modem-router yang paling sederhana dari Telkom tersebut sudah bisa menghubungkan dua komputer sekaligus, satu komputer dihubungkan dengan menggunakan kabel dan port USB, satu lagi menggunakan kabel UTP cross dari LAN port router ke NIC adapter dari komputer. akan tetapi jika anda ingin menghubungkan lebih dari dua komputer anda memerlukan sebuah switch sederhana 8 atau 12 port.
Bagaimana konfigurasinya? Konfigurasi bisa diikuti menurut diagram pada gambar dibawah berikut ini.
Setelah teknisi dari Telkom melakukan konfigurasi dari nodem-router, sebenarnya jaringananda sudah siap dan anda tinggal menghubungkan port LAN RJ45 dari modem-router ke Switch dengan menggunakan kabel UTP yang datang bersamaan dari modem (Telkom) yang biasanya adalah merupakan kabel cross. Anda tinggal menghubungkan beberapa komputer dari Switch ke masing-2 interface NIC dari komputer dengan menggunakan kabel straight-trough.
Dari sini sebenarnya anda sudah siap, dan masing-2 komputer yang terhubung dengan Switch sudah bisa mengkases Internet Speedy secara bersamaan.
Bagaimana masing-2 komputer mendapatkan konfigurasi IP address?
Pada dasarnya modem-router anda secara default sudah aktif berfungsi sebagai DHCP server yang akan memberikan IP address secara automatis kepada komputer yang terhubung kepada switch tersebut. Yang anda perlu pastikan adalah bahwa semua komputer tersebut harus dikonfigure untuk menerima IP address secara automatis. Bagaimana caranya? Jika komputer anda sudah diinstall dengan Windows XP atau Vista, secara default dia sudah terkonfigurasi untuk menerima IP address secara automatis. Terkecuali jika anda sudah meng-utak atik konfigurasi TCP/IP nya dengan IP address manual.
Pada bagian bawah kanan dilayar komputer anda perhatikan gambar komputer kembar dipojok kanan bawah. Jika anda tidak mendapatkannya, anda bisa melakukan tahapan berikut: Klik Start => pilih Control Panel => cari ikon ‘Network Connection’ dan lakukan dobel klik => lompat ke step 4

1.2  Diagram jalur perkabelan dibuat.

a.       Teknik Backbone

Proses penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus, biasanya kabel yang digunakan adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8. Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencegah bottleneck yang terjadi pada server.

b.      Teknik cascde

Yang dimaksud dengan teknik cascade adalah pemasangan secara bertingkat. Konektor yang biasa digunakan adalah konektor utama pada hub yang bersangkutan, misalnya BNC pada RG-58 hub dan RJ45 pada UTP hub. Pada Metode Cascade terjadi perbedaan level pada jaringan masing-masing lantai yang ada. Level yang paling tinggi (level 1) akan memiliki unjuk kerja yang paling baik, sedangkan level yang paling bawah (level 4) memiliki unjuk kerja yang paling buruk.

Dalam konfigurasi jaringan backbone tidak dapat menghubungkan lebih dari dua hub secara cascade, kecuali menggunakan bridge.

 

c.       Teknik stack

Pengertian Stack adalah susunan. Dua hub atau lebih diletakkan pada posisi bertumpuk satu sama lain dan masing-masing dihubungkan dengan kabel stack (kabel paralel 50 pin) dan konektor DB-50 melalui stack port masing-masing hub.

 

d.      Teknik bridge

Bridge adalah perangkat keras inter-jaringan jaringan yang melakukan konversi lapisan pertama dan kedua dari OSI. Misalnya : Dalam satu jaringan komputer lokal yang menggunakan CSMA/CD pada lapisan kedua akan dihubungkan dengan LAN, yang lain menggunakan token ring pada lapisan keduanya, maka dibutuhkan Bridge untuk menggabungkan kedua jaringan Komputer Lokal tersebut sebagai Interjaringan.

1.3  Jadwal dan urutan penyelesaian pekerjaan ditentukan

 

2.      Menginstalasi pengkabelan horizontal

2.1  Soket RJ-45 dipasang pada dinding di wiring closet.

 

2.2  Perangkat dalam wiring closet dipasang.

WIRING CLOSET – Dessy's Journal

Wiring Closet adalah tempat dimana jaringan dimulai . Semua kabel akan bermuara di wiring closet . Terletak disebuah tempat dimana semua kabelterkumpul .wiring closet yaitu sebuah ruangan kecil yang biasanya ditemukan pada bangunan kelembagaan seperti sekolah dan kantor, di mana sambungan listrik dilakukan. Sedangkan yang digunakan untuk berbagai tujuan, penggunaan yang paling umum adalah untuk jaringan komputer. Banyak jeniskoneksi jaringan untuk menetapkan batas jarak antara peralatan end-user seperti PC , akses perangkat pada jaringan, seperti router. Pembatasan inimungkin memerlukan beberapa wiring closet di setiap lantai gedung besar.Penempatan wiring closet juga sangat penting agar jaringan dapat terkoneksi tanpa masalah.

cara-cara untuk memperbaiki dan merapikan beberapa perangkat yang ada pada rak atau lemari server/jaringan (wiring closet) kita. Seperti contoh gambar diatas yang amburadul.

Ada beberapa cara yang digunakan untuk merapikan wiring closet kita, beberapa contohnya dapat saya paparkan di bawah lengkap dengan posisi gambar yang bisa diperbaiki :

 

1.      Selalu periksa konektor kabel dan port pada switch secara berkala. Kita tidak pernah tahu kapan konektor akan tercabut dari port apalagi dengan pemasangan kabel yang teruntai. (tanda 1)

 

2.      Satukan kabel yang sama arahnya untuk membuat ruang yang lebih memadai, tertata rapi dan lebih terorganisir dengan cord holder. Kabel yang tersusun dengan baik juga mempengaruhi proses pengiriman data dengan baik. (tanda 2)

 

3.      Selalu sertakan label pada masing - masing ujung kabel yang digunakan agar lebih mudah dalam melakukan identifikasi  jika ada salah satu kabel yang bermasalah. Selalu gunakan label yang bisa mudah di lihat dari 2 arah. (tanda 2)

 

4.      Jangan pernah menggantung kabel power. Gaya grafitasi bisa membuat kabel menjadi renggang dan dapat terlepas yang akhirnya mematikan perangkat anda. (tanda 3)

 

5.      Jangan pernah membuat lekukan pada kabel fiber-optic karena bisa merusak kabel tersebut. Kabel fiber-optic yang saling bertautan berat satu sama lain bisa menjadi masalah. (tanda 4)

 

6.      Tempatkan perangkat fiber-optic pada rak yang paling dekat dengan sumber kabel masuk ke rak. Dalam gambar ini bagian atas adalah tempat yang paling ideal. (tanda 5)

2.3 Terminal utama (main distribution frame) atau terminal cabang (intermediate distribution frame) dipasang jika diperlukan.

1)      Main Distribution Frame atau yang lebih di kenal dengan MDF, merupakan bagian teknologi telekomunikasi wire yang digunakan di Indonesia. Perusahaan telkomunikasi khususnya pada jaringan akses kabel tentunya menggunakan MDF sebagai media akses kabel pada telepon rumah. MDF sendiri merupakan rangkain pembagi utama (RPU) yang merupakan tempat terminasi antara kabel telpon ke sentra dan kabel telepon ke pelanggan (kabel primer). Dalam beberapa aplikasi MDF dibagi menjadi dua block, yaitu CDF dan MDF. CDF biasanya digunkan untuk terminasi kabel dari sentral sedangkan MDF terminasi kabel primer dan keduanya dihungkan menggunkan kabel jumper.

Berikut berupakan bagian bagian dari MDF yang berada di laboratorium Telecommunication Network

  • Sentral

https://412292.smushcdn.com/560079/wp-content/uploads/sites/37/2017/09/sentral.jpg?lossy=1&strip=1&webp=1

  • PSTN

https://412292.smushcdn.com/560079/wp-content/uploads/sites/37/2017/09/PSTN.jpg?lossy=1&strip=1&webp=1

  • Port User

https://412292.smushcdn.com/560079/wp-content/uploads/sites/37/2017/09/port-user.jpg?lossy=1&strip=1&webp=1

  • MDF

https://412292.smushcdn.com/560079/wp-content/uploads/sites/37/2017/09/mdf.jpg?lossy=1&strip=1&webp=1

Semua perangkat tersebut saling terhubung menggunakan kabel jumpper untuk membentuk sebuang jaringan akses kabel yang dapat digunakan untuk jaringan telekomunikasi telepon dengan media wired (kabel).

 

2)      Suatu Intermediate Distribution Frame (IDF) adalah rak yang berdiri bebas atau dipasang di dinding untuk perkabelan atau kabel dari Main Distribution Frame (MDF) - juga disebut Combined Distribution Frame (CDF) - dan mengarah ke kabel individual untuk setiap peralatan seperti sebagai workstation, komputer pribadi dan perangkat pengguna akhir lainnya. Frame Distribusi Menengah untuk kantor pertukaran telepon juga dapat berisi peralatan terminasi untuk berbagai komponen. Untuk LAN dan WAN, IDF juga dapat berisi: Komponen untuk sistem cadangan seperti hard drive, RAID array, drive CD-ROM, hub, router & switch untuk jaringan, dan koneksi untuk kabel serat optik, koaksial dan lainnya.
Suatu MDF dapat memasuki lantai pertama sebuah bangunan dari perusahaan telepon atau bangunan lain kemudian IDF akan berjalan melalui dinding ke setiap lantai berturut-turut di mana koneksi untuk jalur ke workstation individu, komputer pribadi, dll. Berada.
Kontraktor diperingatkan untuk tidak menggunakan rak IDF untuk membumikan peralatan lainnya, seperti pengelasan atau peralatan uji. Kemungkinan tegangan dan lonjakan arus dapat dengan mudah merusak peralatan elektronik sensitif karena IDF mungkin tidak memiliki landasan yang cukup untuk membawa tegangan berlebih ke bumi.
IDF digunakan untuk Wide Area Networks (WANs), Jaringan Area Lokal (LAN), gedung pelanggan / pengguna akhir dan kantor pusat pertukaran telepon.

2.3  Jalur kabel disiapkan.

Berikut ini yang mesti kita perhatikan saat menggunakan kabel UTP dalam jaringan komputer.

 

1. Panjang maksimum kabel

Standar yang digunakan untuk penggunaan kabel UTP dalam jaringan adalah 80 meter. Ketika panjang kabel sudah mencapai titik kurang lebih 80 meter, kabel tersebut harus diputus dan disambung menggunakan hub. Fungsi hub disini ialah sebagai penguat sinyal. Karena semakin jauh jarak kabel tersebut, maka akan semakin lemah pula sinyal yang didapat.

Meskipun standar yang direkomendasikan adalah 80 meter, alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan maksimal kabel kurang dari 80 meter. Misalnya 50-60 meter saja, setelah sampai pada jarak tersebut sambung kabel menggunakan hub.

 

2. Pelindung kabel

Gunakan pelindung luar kabel agar terhindar dari gigitan binatang seperti tikus. Kita bisa gunakan pipa untuk melindungi kabel UTP. Selain untuk menjad kabel agar tidak mengalami kerusakan, penggunaan pipa sebagai pelindung kabel juga bisa menambah kerapian kabel.

 

3. Kabel listrik dan kabel UTP

Kabel listrik tidak boleh ditempatkan berdekatan dengan kabel UTP, apalagi jika dimasukan ke dalam pipa secara bersamaan atau berada pada jalur kabel yang sama. Alasan utamanya adalah karena medan listrik pada kabel listrik dapat menimbulkan efek radiasi pada kabel data (UTP) sehingga memicu terganggunya proses pengiriman data dalam jaringan tersebut.

 

4. Dekat mesin listrik

Selain kabel listrik beberapa mesin listrik seperti motor pada pendingin AC juga dapat menimbulkan medan listrik yang dapat menggangu. Oleh sebab itu kabel data tidak boleh ditempatkan pada peralatan-peralatan listrik yang dapat menimbulkan efek radiasi medan electromagnet yang bersifat interferensi.

 

5. Tempat yang basah dan lembab

Kita semua tahu kalau barang elektronik itu sangat beresiko bila ditempat yang basah dan lembab. Kabel jaringan juga termasuk barang elektronik dan tentunya harus terhindar dari tempat-tempat basah ataupun lembab. Terutama pada saat musim hujan, pasatikan kabel-kabel tidak basah ataupun lembab.

 

6. Menandai setiap kabel

Memberikan tanda pada tiap-tiap kabel yang kita pasang sangatlah penting, meskipun kita sendiri yang memasang kabel tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan kita bisa lupa kabel yang terpasang pada perangkat akan terhubung kemana. Usahakan memasang alat penanda yang kuat dan tahan lama serta ditulis dengan jelas.

 

2.5 Pelabelan kabel dilakukan dengan benar.

·         Manajer Kabel

Pilih manajer kabel yang sesuai untuk aplikasi Anda. Manajer kabel terutama digunakan untuk membuat perutean kabel yang benar dan rapi antara peralatan di rak, melindungi kabel dari kerusakan. Manajer kabel horisontal dan manajer kabel vertikal adalah dua tipe umum untuk arah pemasangan kabel yang berbeda. Sebelum menggunakan manajer kabel horisontal, ketinggian rak dan kepadatan kabel yang didukung harus ditentukan. Saat menggunakan manajer kabel vertikal dengan panel patch miring, kabel diizinkan untuk langsung masuk ke manajer kabel vertikal yang menghilangkan kebutuhan untuk manajer kabel horisontal. Ini sangat menghemat ruang rak untuk peralatan aktif lainnya. Selain itu, ada beberapa jenis manajer kabel untuk aplikasi yang berbeda. Apa pun tipe yang Anda pilih, ingat untuk meninggalkan sedikit ruang di manajer kabel untuk pertumbuhan dan permintaan pemasangan kabel di masa depan.

·         Dasi kabel

Gunakan ikatan kabel untuk mengikat kabel bersama atau untuk memperbaiki kabel dengan kuat ke perangkat. Ikatan kabel yang terbuat dari bahan yang berbeda dan dirancang dalam struktur yang berbeda tersedia di pasaran, seperti dasi ritsleting stainless steel dan dasi kabel velcro. Dasi ritsleting stainless steel ditandai dengan kekuatan tinggi, tahan suhu tinggi dan anti-korosi, yang merupakan pilihan yang baik untuk aplikasi di lingkungan yang keras. Dan mekanisme penguncian sendiri dari dasi zip stainless steel dapat memberikan penguncian yang kuat untuk kabel. Dicirikan oleh cara penggunaan yang mudah, dasi kabel velcro juga populer dengan banyak manajer pusat data. Ini adalah pilihan yang hemat biaya karena dapat digunakan berulang kali. Terlebih lagi, dapat dipotong sesuai dengan panjang yang diinginkan yang benar-benar nyaman digunakan. Omong-omong, pilihan Anda harus didasarkan pada lingkungan dan persyaratan yang tepat untuk aplikasi Anda.

·         Pelabelan Kabel Dan Kode Warna

Terapkan pelabelan kabel dan kode warna untuk memudahkan identifikasi kabel. Sistem pemasangan kabel data center rumit yang berisi berbagai jenis kabel serta cara koneksi yang berbeda. Sulit bagi manajer pusat data untuk mengingat dan mengidentifikasi jenis dan cara koneksi semua kabel. Tidak masalah itu adalah kabel daya atau data, terbukti bahwa pelabelan kabel dan kode warna sangat penting jika muncul masalah. Mereka dapat sangat menghemat waktu dan mengurangi beban kerja Anda, terutama ketika Anda perlu melacak kabel. Misalnya, transmisi sinyal tidak normal dan Anda harus menemukan sumbernya — kabel mana yang menyebabkan masalah. Dengan menggunakan pelabelan kabel dan kode warna, Anda dapat dengan mudah mengetahui peran atau fungsi kabel atau cara koneksi.

3.      Membuat dokumentasi pengkabelan terstruktur horizontal

3.1 Topologi fisik jaringan digambarkan.

3.2 Topologi logis jaringan digambarkan.

3.3 Outlet dan jalur kabel dicatat.

3.4 Perangkat, MAC address dan IP address





Nama : Sri Lestari 
Nim : 211223009
Prodi/Kelas : PTIK 2A

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA DAN PROFESI BIDANG TIK

MENENTUKAN PERANGKAT JARINGAN