MENENTUKAN SPESIFIKASI SWITCH

 


MENENTUKAN SPESIFIKASI SWITCH

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menentukan Spesifikasi Switch

1. Cara Menyesuaikan Kapasitas jaringan berdasarkan dokumentasi kebutuhan bisnis saat ini

Kunci penting dalam dunia pengolahan data dan informasi masa kini adalah apa yang disebut jaringan atau networking. Betapa pentingnya

sebuah terminal dalam sebuah jaringan lokal, LAN (local area network),karena dibalik itu terdapat ribuan komputer lain dengan ribuan orang lainyang berada di sebuah perusahaan besar. Di abad 21, dimana sistem jaringan

tak lagi hanya akan melayani sebuah mesin besar saja sebaliknya jaringan–jaringan akan merupakan sarana bantu yang memungkinkan sebuah

organisasi besar untuk melakukan penyesuaian yang sesuai antara kebutuhan informasi dengan besarnya aplikasi serta investasi perangkat keras dan lunaknya.

Kapasitas jaringan adalah rasio jaringan yang disediakan dengan jumlah pelanggannya. Jika rasio jaringan dengan pengguna internet service provider (ISP) tinggi maka akan mempengaruhi kecepatan akses. Menyesuaikan kapasitas jaringan tidak terlepas dari manajemen kapasitas teknologi

informasi. Manajemen kapasitas layanan teknologi informasi meliputi :

a. Proses-proses untuk memastikan bahwa kapasitas infrastruktur teknologi

informasi dapat memenuhi kebutuhan bisnis (yang selalu berubah) secara tepat waktu dan tepat anggaran.

b. Faktor-faktor yang dipertimbangkan seperti biaya (cost), kapasitas

(capacity), persediaan (supply) dan permintaan (demand)

Ruang lingkup manajemen kapasitas sebagai berikut :


a. Semua hardware seperti PC, Mainframe, file server, dll.

b. Semua perlengkapan jaringan seperti LAN, WAN, bridge, router.

c. Semua periperal seperti storage, printer, dll

d. Semua software seperti OS, software jaringan, sistem yang dikembangkan sendiri maupun paket, dll.

e. Sumber daya manusia, kurangnya kompetensi sumber daya manusia bisa menyebabkan delay dalam response time.


Melalui sasaran bisnis yang telah ditetapkan atau melakukan pemeriksaan terhadap penerapan sistem jaringan yang saat ini digunakan, dapat diketahui apa yang saat ini menjadi kebutuhan para pengguna jaringan, serta kebutuhan yang akan terjadi di masa datang. Sebuah desain jaringan akan menyediakan sebuah solusi teknis yang bersifat menyeluruh yang didasarkan atas sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

Berikut ini dijelaskan sebuah contoh tentang perencanaan kapasitas jaringan. Sebuah perusahaan akan menghitung kapasitas server yang dibutuhkan ke depan. Posisi eksisting adalah jumlah pegawai 1000 orang, penambahan jumlah pegawai per tahun 25 orang. Lalu, tren jumlah rata-rata setiap orang mendapatkan email per hari 100 email/hari, tren jumlah rata-rata orang mengakses/membuka email (20 kali/hari), tren jumlah rata-rata orang mengirim email (50kali/hari), serta response time 3 detik. Guna menghitung perkiraan kapasitas bandwith yang dibutuhkan, maka kita perlu mengukur tiga komponen utama yaitu jumlah operasi per user perdetik, jumlah operasi per detik, serta kapasitas bandwidth. Rumusan jumlah operasi per user per detik = jumlah operasi per user per hari dibagi (jumlah rata-rata jam aktif per hari x 3.600 detik).

Kemudian, rumus Jumlah operasi per detik = jumlah operasi per user per detik x jumlah rata-rata pengguna aktif, serta rumus Kapasitas Bandwith = Jumlah operasi per detik x beban jaringan untuk 1 operasi. Selanjutnya kita ukur latensi (overhead) diasumsikan 0,1 s berdasarkan experience, client processing time diabaikan, email server processing time diasumsikan maksimal 2,5 s ditentukan oleh user, sehingga network time sisanya 0,4 s. Kemudian, beban jaringan untuk satu operasi yang dibutuhkan adalah network time per operasi 0,4 detik dengan data size yang harus dikirim (Web Page Size) per operasi = 914,95 kb. Maka perhitungan beban jaringan untuk 1 operasi adalah sebagai berikut:


Network Speed =Data Size / Network Time

Network Speed = 914,95 kb/0,4 s

Network speed = 2287,375 kb/s = 286 kB/s

Kesimpulan awal bahwa beban jaringan untuk 1 operasi adalah 286 kB/s untuk mendapatkan performansi response time yang cukup untuk 1 kali operasi.


Langkah selanjutnya adalah masukkan dalam tiga rumusan tadi:

a. Jumlah total operasi/hari = jumlah user * jumlah operasi per hari= 1000*20 = 20000.

b. Jumlah total operasi/detik = (Jumlah total operasi/hari)/(Jumlah jam aktif sehari) x 3600)(20000)/(8x3600)= 0,7 operasi/detik.

c. Kapasitas bandwidth = jumlah total operasi/detik * beban jaringan untuk 1 operasi =0,7 operasi/detik * 286 kB/s =200 kB/s. 

Kesimpulan akhir = Jika perhitungan kapasitas bandwidth yang dibutuhkan tetap 286 kB/s.


2. Cara Menetapkan Tipe dan Jumlah Switch Berdasarkan Kebutuhan Jaringan Saat Ini

Switch adalah sebuah perangkat jaringan pada komputer yang menghubungkan perangkat pada sebuah jaringan komputer dengan menggunakan pertukaran paket untuk menerima, memproses dan meneruskan data ke perangkat yang dituju. Komputer – komputer akan terhubung melalui kabel jaringan (UTP) yang terpusat pada switch. Switch

hanya mengirim data kepada perangkat yang memang membutuhkannya,dan tidak akan mengirimkan data yang sama kepada semua perangkat yang berada pada jaringan tersebut. Switch juga diangggap sebagai jembatan dengan banyak port yang menggunakan alamat dari hardware untuk memproses dan mengirimkan

data pada layer kedua dari model OSI. Beberapa jenis switch juga bisa memperoses data pada layer ketiga dengan menambahkan fungsi routing yang biasanya memakai alamat IP untuk melakukan pengiriman paket. Switch layer 2 beroperasi pada data link layer pada lapisan model OSI dimana switch meneruskan paket dengan melihat MAC (Media Access Control) tujuan, switch juga melakukan fungsi bridge antara segmen-segmen LAN karena switch mengirimkan paket data dengan cara melihat alamat yang dituju tanpa mengetahui protokol jaringan yang digunakan.


Switch layer 3 berada pada Network layer pada lapisan model OSI dimana switch meneruskan paket data menggunakan IP address. Switch layer 3 sering disebut switch routing dan switch multilayar. Switch dalam sebuah jaringan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni :

a. Fast Forward/Cut Through

Jenis switch ini hanya melakukan pengecekan alamat tujuan yang terletak pada header frame. Kemudian frame ini akan dilanjutkan kepada host tujuan. Kondisi yang terjadi ini dapat membuat latency time. Meskipun begitu, switch jenis ini merupakan yang tercepat di jenisnya.

b. Store and Forward

Switch dengan jenis ini biasanya akan menyimpan frame untuk rentang waktu tertentu yang kemudian akan dicek terlebih dahulu oleh sistem CRC (Cyclic Redudancy Check) yang kemudian akan diteruskan menuju host yang menjadi tujuannya. Jika ditemukan adanya frame yang error, maka akan dibuang. Switch ini merupakan switch yang paling dipercaya diantara yang lainnya.

c. Modified Cut Through atau Fragment Free switch

Switch jenis ini akan melakukan pemerikssaan pada 64 byte pertama dari frame. Jika ada frame yang mengalami kesalahan dikarenakan tabrakan,maka frame tersebut biasanya tidak akan diteruskan. Hal ini akan selalu menjamin frame untuk sampai pada tujuan yang dimaksud. Jumlah 64 byte ini dipilih karena merupakan jumlah minimum yang dianggap krusial dan penting untuk melakukan pengecekan apakah sebuah frame baik-baik saja atau error.

d. Adaptive Switching Switch

Switch ini dibuat untuk dioperasikan pada cut through dengan model normal. Namun jika ditemukan kesalahan yang dianggap terlalu tinggi, maka switch biasanya akan melakukan konfigurasi kembali secara otomatis yang kemudian akan dijalankan pada mode store and forward.


Cara memilih dan menentukan jenis switch yang tepat untuk dipakai ada jaringan komputer LAN harus memperhatikan jumlah host pada LAN, biasanya dengan semakin bertambahnya jumlah host pada LAN menyebabkan kebutuhan akan switch menjadi bertambah. Kekurangan port adalah salah satu contoh kasus yang sering terjadi dan harus menjadi perhatian dari awal ketika membangun jaringan komputer.


1. Cara Memilih Switch dengan fitur yang cocok sesuai Kebutuhan

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan tipe switch berdasarkan kebutuhan jaringan adalah sebagai berikut:


a. Speed atau kecepatan switch dalam meneruskan data.

Menggunakan switch pada jaringan membutuhkan kecepatan yang baik untuk saling terhubung tanpa ada lost connection. Kecepatan transfer data pada switch beragam mulai dari 10 Mbps, 10/100 Mbps, dan 10/100/1000 Mbps. Maksud dari ketiga jenis kecepatan transfer data pada switch ini adalah tergantung dari kecepatan media penghantarnya seperti kabel. Jika kabel yang digunakan mempunyai kecepatan 10 Mbps berarti cukup menggunakan switch dengan kecepatan 10 Mbps, jika menggunakan kabel yang mempunyai kecepatan yang lebih rendah dari switch mala akan terjadi penyempitan bandwitch pada kabel atau bottle neck.


b. Switch dengan jenis Managed atau Unmanaged

Pilihan Managed atau Unmanaged Switch bergantung pada kompleks tidaknya jaringan komputer. Semakin banyak jumlah host dan ditambahdengan tingkat prioritas lalu lintas data yang tinggi maka switch jenis Managed adalah pilihan tepat. Jika koneksi pada LAN tidak terlalu kompleks, artinya aplikasi atau lalu lintas data tidak terlalu beragam dan tidak membutuhkan prioritas dalam proses transfer maka cukuplah menggunakan switch jenis Unmanaged. Pilihan Managed dan Unmanaged juga tergantung pada dana atau budget, biasanya switch Managed harganya lebih mahal dari switch Unmanaged.


c. Jenis port

Ada 3 jenis port yang biasanya tersedia pada switch, yaitu:

1) Ethernet port dengan konektor RJ45 untuk koneksi kabel jenis UTP.

2) Gigabit port dengan konektor SFP atau Small Form Factor Plugable untuk koneksi kabel jenis fiber optic.

3) Power Over Ethernet atau PoE, selain untuk data transfer kabel network juga dipakai untuk mengalirkan daya listrik kepada perangkattertentu, PoE biasanya dipakai untuk mengalirkan daya listrik ke perangkat seperti Wifi dan sebagainya.


d. Dimensi dan daya listrik

Dimensi atau ukuran switch beragam mulai dari yang kecil dan ringan sampai yang besar dan berat. Sesuaikan dengan kondisi rak yang akan digunakan untuk meletakkan switch tersebut. Pastikan ada ruang yang cukup untuk menaruh switch dengan posisi yang pas dan mudah dijangkau. Daya listrik switch ada yang hanya menggunakan DC berdaya kecil sampai menggunakan listrik AC yang berdaya listrik besar. Pastikan kebutuhan akan daya listrik menjadi hal yang harus dipertimbangkan juga.


2. Cara Menyesuaikan Jumlah port dengan kebutuhan jaringan

Cara menyesuaikan jumlah port dengan kebutuhan jaringan didasarkan rancangan jaringan yang akan dibuat, berapa host komputer (client) yang akan digunakan.


3. Cara Mengkonfigurasi Switch berdasarkan kebutuhan jaringan

Di bawah ini diberikan contoh cara mengkonfigurasi 4 buah komputer clientdengan switch seperti gambar di bawah ini :


Langkah-langkah mengkonfigurasi switch dengan 4 buah komputer client

sebagai berikut:

a. Menyiapkan kabel jaringan jenis straight 4 buah.

b. Menghubungkan ujung konektor RJ45 pada port ethernet di komputer dan konektor satunya di port switch.

c. Memastikan lampu indikator di port ethernet berwarna hijau/kuning.

d. Memastikan lampu indikator di switch juga menyala hijau/kuning.

e. Melakukan setting IP Address supaya keempat komputer dapat saling berkomunikasi dan sharing data.


Langkah-langkah setting IP address adalah sebagai berikut:


1) Klik Start –Control Panel-Network And Sharing Center-Change Adapter Setting

2) Kemudian klik Local Area Connection

3) Kemudian klik kanan lalu pilih Properties

6) Pilih Use the following IP address

7) Isikan IP address : 192.168.0.1

8) Subnet mask : 255.255.255.0

9) Klik OK, Setting IP Komputer A selesai.

10) Lakukan langkah yang sama untuk komputer B,C,D yang beda adalah dalam mengisi IP address

• Untuk komputer B, isi IP address dengan : 192.168.0.2

• Untuk komputer C, isi IP address dengan : 192.168.0.3

• Untuk komputer D, isi IP address dengan : 192.168.0.4

C. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memasang switch
1. Switch dan perangkat pendukungnya dipasang berdasarkan kebutuhan jaringan. 
Switch adalah sebuah perangkat jaringan pada komputer yang menghubungkan perangkat pada sebuah jaringan komputer dengan menggunakan pertukaran paket untuk menerima, memproses dan meneruskan data ke perangkat yang dituju. 

• Memasang Switch pada computer induk
Setelah memasang modem eksternal sudah terpaasang dan konektor RJ45 terpasang pada kabel-kabel jaringan danlangkah selanjutnya adalah memasang switch pada computer induk serta memasang kabel-kabel berkonektor pada masing-masing computer.
Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

a. Siapkanlah terlebih dahulu switch yang hendak dipasang tersebut,dan pilihlah switch yang jumlah port yang sesuai dengan kebutuhan anda.jika anda ingin memiliki jumlah port yang banyak silahkan saja.

 





b. Masukan kabel untuk menghubungkan switch dengan CPU induk.kabel penghubung ini ditandai dengan knektor RJ45 pada masing-masing ujungnya.


 

c. Hubungkan Adapter ke colokan listrik

d. Bila anda ingin membuat jaringan dengan jumlah computer banyak hal yang paling penting agar ada suatu saat adalah memberikan suatu tanda pada ujung masing-masing kabel yang terhubung kekomputer.Pasangkan kabel-kabel yang berkonektor itu pada computer serta switch.
2. Hubungan antar switch atau perangkat jaringan dibuat dengan menyambungkan kabel jaringan. 
Penerapan Switch
Beberapa penerapan dari perangkat switch adalah:

• Switch membantu Anda mengelola aliran data di seluruh jaringan.
• LAN berukuran sedang hingga besar yang berisi sejumlah tautan dapat dikelola switch.
• Switch banyak digunakan dalam aplikasi SOHO (Small Office / Home Office). SOHO kebanyakan menggunakan satu switch untuk mengakses berbagai layanan broadband.
• Perangkat ini digunakan dalam jaringan komputer untuk menghubungkan perangkat bersama secara fisik.
• Switch dapat mentransfer data ke perangkat lain mana pun, baik menggunakan mode half duplex dupleks atau mode full duplex.
Switch jaringan digunakan untuk dengan mudah membagi koneksi Internet ke beberapa komputer. Dengan menggunakan kabel Ethernet, koneksi DSL dapat ditransfer dalam waktu singkat. Jika Anda memiliki beberapa komputer di rumah, sakelar adalah solusi sempurna untuk membuat jaringan kecil. Jika Anda perlu membuat jaringan untuk kantor Anda, itu juga dapat digunakan untuk jaringan yang lebih besar. Langkah-langkah berikut akan membantu Anda menghubungkan sakelar Anda dari modem kabel.
1. Langkah 1
Matikan modem, sakelar, dan komputer. Gunakan kabel Ethernet pertama untuk menghubungkan modem kabel dan beralih dengan melampirkan kabel dari port "DSL" modem ke port "Internet" dari switch jaringan.

2. Langkah 2
Gunakan Ethernet lain kabel untuk menyambungkan ke port bernomor pertama dari sakelar sambil menghubungkan ujung lainnya ke port LAN dari komputer pertama Anda. Gunakan kabel Ethernet lain untuk menghubungkan komputer lain dari sakelar ke port LAN masing-masing. Pastikan kabel terhubung dengan benar ke porta. Anda akan melihat lampu kuning atau oranye berkedip dari kabel Ethernet. Ini menunjukkan bahwa kabel terdeteksi oleh komputer.

3. Langkah 3
Hidupkan modem, sakelar jaringan, dan komputer. Lihat apakah lampu LED sakelar berkedip. Jika tidak, periksa untuk memastikan sakelar dicolokkan dengan benar ke sumber listrik. Pastikan komputer yang Anda sambungkan ke jaringan memiliki adaptor jaringan yang berfungsi.
Periksa untuk melihat bahwa driver adaptor jaringan dipasang dengan benar di Windows. Muat manajer perangkat dengan mengklik "Mulai" dan kemudian "Jalankan." Ketik "devmgmt.msc" untuk membuka jendela "Device Manager". Temukan "Network Adapter" atau "Ethernet Controller" dan lihat apakah ada tanda tanya kuning atau tanda seru di sebelahnya. Jika ada, Anda mungkin perlu menginstal driver. Masukkan disk perangkat lunak ke dalam drive optik dan jalankan penginstal. Mulai ulang komputer agar perubahan diterapkan.
• Kiat
Beberapa sakelar dapat digunakan sekaligus jika Anda ingin memperluas jaringan ke beberapa komputer lain. Misalnya, jika Anda memiliki delapan komputer dan Anda hanya memiliki sakelar 4 port, Anda dapat membeli sakelar 4 port lain untuk memperluas jaringan, alih-alih membeli sakelar 8 port baru. Untuk menghubungkan dua sakelar, pasang kabel Ethernet ke port bernomor di sakelar pertama dan sambungkan ujung lainnya ke port “Internet” sakelar kedua. Switch datang dalam 4, 8, 16, atau 32 port.
• Item yang Anda perlukan
• Switch jaringan
• kabel Ethernet

3. Switch dikonfigurasi berdasarkan kebutuhan jaringan. 

 

KONFIGURASI SWITCH
Pertama kita beri dahulu IP untuk gateway pada Switch  :

• Switch>enable
• Switch#configure terminal
• Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Switch(config)#interface vlan 1
• Switch(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
• Switch(config-if)#no shutdown
• Switch(config-if)#%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Vlan1, changed state to up

Konfigurasi Pada Router
• memberikan IP Gateway pada router (
• Router>enable
• Router#configure terminal
• Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
• Router(config)#interface gigabitEthernet 0/0
• Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
• Router(config-if)#no shutdown
• Router(config-if)#exit
• Konfigurasi SSH pada router
• Router(config)#username andriyan
• Router(config)#hostname tofik
• tofik(config)#ip domain-name andriyan.org
• tofik(config)#crypto key generate rsa
• tofik(config)#ip ssh
• Incomplete command.
• tofik(config)#line vty 0 4
• tofik(config-line)#transport input ssh
• tofik(config-line)#password 12345
• tofik(config-line)#login
• tofik(config-line)#exit
• tofik(config)#enable secret andriyan
• tofik(config)#exit

Cara melakukan test ssh :
#ssh -l [host name ip address]
ssh test
 


4. Switch ditempatkan di area yang aman.
Penempatan hub/switch dalam jaringan sangat penting karena akan berpengaruh pada kualitas jaringan dan efisiensi biaya, kemudahan pemasangan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penempatan hub adalah:
1) Jauhkan dari gangguan interferensi yang dapat menyebabkan kualitas transportasi data bisa terganggu.
2) Jauhkan dari gangguan fisik yang dapat menyebabkan goncangan fisik pada hub/switch.
3) Tempatkan hub pada lokasi yang cukup sejuk dan tidak lembab serta tidak terkena matahari secara langsung.
4) Tempatkan Hub/switch pada lokasi dimana anda tidak memboroskan kabel demi efisiensi biaya anda.
5) Rapikan ujung-ujung kabel yang terpasang pada hub agar tidak berantakan.

D. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menguji switch pada jaringan
1. Perangkat switch diuji berdasarkan petunjuk pengujian. 
Cara kerja switch
Switch mampunyai cara kerja yaitu dengan menerima dan menganalisis jenis paket data dari alamat pengirim sebelum diteruskan kepada tujuan. Switch akan meneliti dan menganalisa satu per satu paket untuk mengetahui apakah ada kerusakan pada paket tersebut agar mencegah terjadinya gangguan pada jaringan. Switch akan mengalokasikan bandwidth secara penuh dan mengutamakan setiap port. Pengguna komputer akan selalu memiliki bandwidth secara penuh dan tidak peduli berapa banyak periode bandwidth yang beroperasi pada komputer yang terhubung dengan switch. Switch beroperasi pada lapisan Data Link Dan setiap port memiliki swith collision domain Sendiri.
2. Perangkat switch dipastikan terhubung dengan perangkat jaringan yang lain.
Langkah-langkah mengkonfigurasi switch dengan 4 buah komputer clientsebagai berikut:
a. Menyiapkan kabel jaringan jenis straight 4 buah.
b. Menghubungkan ujung konektor RJ45 pada port ethernet di komputerdan konektor satunya di port switch.
c. Memastikan lampu indikator di port ethernet berwarna hijau/kuning.
d. Memastikan lampu indikator di switch juga menyala hijau/kuning.
e. Melakukan setting IP Address supaya keempat komputer dapat saling berkomunikasi dan sharing data.







Nama : Sri Lestari 
Nim : 211223009
Prodi/Kelas : PTIK 2A

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA DAN PROFESI BIDANG TIK

MENENTUKAN PERANGKAT JARINGAN

MEMASANG KABEL JARINGAN